Minggu, 08 Januari 2012

“It’s in His Kiss” – Julia Quinn

Review “It’s in His Kiss” – Julia Quinn


Finally I had the chance to read this novel phew. After waiting for so long just so I could borrow this novel at Pitimoss Fun Library, I finally held the book and read it on Thursday.
Jadi, seperti yang sudah diketahui oleh teman-teman semua. Novel ini adalah novel ketujuh dari seri Bridgerton Family, yang tokoh utamanya adalah anak bungsu dari keluarga Bridgerton, Hyacinth Bridgerton. Hyacinth sudah berusia 22 tahun, sudah 3 tahun melanglangbuana di Pasar Perjodohan dan sampai saat ini masih juga belum menikah. Oh, bukannya dia kekurangan penggemar, dia sudah menerima 6 lamaran kok. Tapi pelamar-pelamarnya itu bisa dibilang low quality man. Beberapa di antaranya bodoh, beberapa lagi pemburu harta. Sementara Hyacinth adalah gadis pintar yang cukup blak-blakan dan dia memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Hyacinth punya kebiasaan membacakan novel-novel roman untuk Lady Danbury di kediamannya setiap hari Selasa. Banyak orang tidak mengerti kenapa Hyacinth bisa sangat dekat dengan Lady Danbury, yang sebenarnya agak ditakuti oleh sebagian besar kalangan London. Hanya sedikit yang mengetahui *itupun hanya keluarganya saja* bahwa kedua wanita ini saling menyukai. Karena Lady Danbury juga lah Hyacinth akhirnya bertemu dengan Gareth St.Clair, cucu sang Lady.
Awalnya mereka tidak saling menyukai, tapi tidak membenci juga. Hanya merasa bahwa ide sang Lady dan juga Violet Bridgerton untuk menjodoh-jodohkan mereka itu konyol. Lalu mereka menjadi dekat karena buku harian Isabella, nenek Gareth yang berasal dari pihak ayah. Buku harian itu diberikan oleh janda kakak Gareth, dan sayangnya ditulis dalam bahasa Italia. Hyacinth yang pernah belajar bahasa Italia menawarkan diri untuk menerjemahkannya. Satu per satu rahasia Isabella terkuak, termasuk kemungkinan adanya harta karun, perhiasan milik Isabella, yang disembunyikan di Clair House.
Gareth dan Hyacinth berkomplot mencari perhiasan tersebut. Tanpa mereka sadari, mereka sudah saling jatuh cinta satu sama lain. Berkat Hyacinth, Gareth ingin menjadi pria yang lebih baik. Berkat Gareth, Hyacinth mengerti arti cinta. Meskipun bayang-bayang asal usul Gareth yang konon tercemar menghantui hubungan mereka, mereka berdua akhirnya berjuang untuk bisa bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar